waktu itu siang-siang gw dan para koboi kampus lagi nongkrong di depan warung kopi, kalo kalian mau tau kampus gue itu di sekitar dago yang ada patung orang bertiga.

teman gue si gembi, tunggu kok namanya kayak karakter di salah satu film walt disney ya? something like "BAMBI" maybe. oke kenapa namanya bisa jadi gembi karena emang namanya GEMBIRA, yang pada kenyataan berbeda dengan namanya. oke dia adalah seorang yang baik banget suer baik banget, sekali lagi berlawanan dengan tampangnya yang berbahaya.

mereka lagi merokok dengan senangnya, berbeda dengan kenyataan yang gue lihat di tv. mana ada di tv iklan rokok org yang kalo merokok senyam senyum ketawa ketiwi ga keruan, goda godain cewe yang mau belanja ke distro. yang ada di tv cowo ganteng cool keren. berbeda dengan yang gue lihat.
sekali lagi diingatkan, bahwa gembi tidak seperti orang-orang yang tampan di televisi itu.

sambil mereka merokok-merokok, gue yang adalah bukan perokok jadinya gondok karena gue serasa di cekokin asep rokok penuh racun yang membunuh disertai bau bau mulut kawan-kawan kita ini.
Akhirnya otak gue yang iseng ini mulai beraktifitas, yang anehnya tidak pernah terjadi di kelas.
perang batin terjadi.

otak : sebel banget ini asep rokok, gimana caranya ngerjain ini para koboi?
hati  : jangan itu ga baik.
otak : gue buang aja kah rokoknya semua?
hati : jangan itu ga baik.
otak : atau gue curi aja korek gas nya? sambil tersenyum licik
hati : jangan itu ga baik.
otak : ah gak baik! gak baik! gak baik kau bilang, mati karena asap mampus kau hati! kata otak kepada hati. (batak version 10.1)
hati : okeh kita ambil korek gasnya, kita putar keran gasnya to de max, baru kita kasihin biar mereka kaget. sambil tersenyum tenang.
otak : cerdas!

dan seluruh panca indra berkerja mendukung hati dan otak, ingat pesan mama "jika hati siap dan kuat, maka langkah menjadi ringan" oke.

gue ambil lah itu korek gas, gue bongkar bongkar sampe gasnya kalo dipencet nyemprot kayak kompor gas, coba bayangkan apa yang bisa terjadi, berbahaya kan? setelah selesai tiinggal gue coba-coba nyalakin, alhasil gue malah kaget sendiri. hahahahaha! untungnya mereka ga ngeliat sebesar apa api yg keluar.

gue taro lah si korek api itu diantara mereka. belum sampe dimeja, gembi manggil "les mana korek itu?" dan gue pun tertawa dalam hati. rasainnn.. ^^
pernah liat kan orang kalo nyalakin korek di outdoor? agak di tutup gitu biar apinya gak kemana-kemana. nah gembi dalam posisi seperti itu, gue makin ngakak dan anehnya gada yang sadar gue ngakak.
jempol gembi diletakkan pada putaran yang ada di korek gas, sepersekian deti dia tarik ke pencetan gas. dan tiba-tiba angin bertiup. hasilnya korek tidak menyala dan gue menunnda ngakak. "anjis anginnya" kata si gembi sambil tersenyum pada kita, seolah dia malu dan ingin menunjukkan bahwa dia mampu menaklukkan korek gas yang sangat buas itu. (made in charles) dan percobaan kedua dimulai.

angin berhembus dengan tenang. gembi memulai usahanya kembali dengan polosnya, cekes-cekes-cekes belum menyala. sedangkan gue udah lari menjauh dibalik pohon tukang kopi. dan tiba-tiba. berrrrrrr! "ANJIS!!!!" teriak gembi.
semua orang yang melihat tertawa-tawa, ada yang jungkir balik, ada yang salto, ada yang jungkir salto, kayang dan sebagainya. malah ada yang sempet goyang gergaji dulu karena melihat gembi yang kebingungan.
dan gue cekikikan di balik pohon tukang kopi.

"gem bau rambut gosong gem!" kata yogi sambil tertawa tawa. gue udah lari mendekat pura-pura gak tau.
"bau rambut siapa ini yang kebakar!" kata gue pura pura panik.
"anjis rambut aing bal kebakar!" jawab gembi
semua mata tertuju kepada gembi dan melihat, dan semua tertawa bersama-sama.
"gem alis juga maneh kebakar!!! hilang seperempat. dan juga beberapa poni dari rambut keriwilnya kebakar juga."

sekraang gembi udah wisuda, udah mau nikah pula taggal 27 september ini, selamat menikah idola awak, doa gue selalu berserta para KOBOI UNPAD D3 FMIPA teknik Komputer 2007-2008
tribute to GEMBIRA FM (Fernando Morientes) katanya.