Dia memandang ke salah satu titik ruangan, tatapannya tajam, dia mencoba membuka satu persatu laci yang menyimpan kenangan kenangan pahitnya dimasa lalu. Tatapannya penuh keyakinan. Ibu itu tersenyum setiap kali mengingat betapa baikknya Tuhan pada keluarganya saat itu. diawali dengan sebuah kata aku, cerita itu dimuali.

Aku pernah bertemu dengannya kelas 5 SD, dan aku tidak pernah menyangka dia menjadi Pria yang tidur di sebelah tubuhku, di tempat tidur kami. Mungkin seperti cerita di film doraemon, Nobita dan Shizuka yang sejak kecil berteman, Shizuka tidak pernah menyangka kalo Nobita yang malas akan menjadi Suaminya, mungkin itulah yang aku rasakan saat itu.
Tapi menjelang SMP, bocah laki-laki itu berubah menjadi seorang pria yang membuat aku yakin bahwa dialah satu yang akan menjadi suamiku kelak. Aku rasakan dari genggaman tangannya, aku rasakan dari tatapan matanya, aku rasakan dari setiap kedipan kelopak matanya yang perlahan.
Tidak terlalu tampan, tidak juga terlalu buruk rupa, tapi caranya yang berani untuk memperkenalkan diri aku rasa cukup membuatku tersenyum. Disana banyak laki-laki dari yang rupanya buruk sampai terganteng sekalipun, aku tau mereka membicarakan keindahanku, tapi aku juga bisa mengendus bahwa sedikitpun tidak ada yang berani seberani dia.
                               ***********************
Aku tidak terlalu yakin tentang ide ini, kenapa aku harus berkenalan? Aku tau dia, dia terkenal di sekolah ini. Dan semua hal yang ingin aku tau tentang dia bisa aku dapatkan dari semua laki-laki disini. Tapi tiba-tiba aku berdiri tubuhku berjalan tidak sesuai dengan otakku, otakku diambil alih, HEI!! beberapa detik kemudian wanita itu sudah ada didepanku, dia tersipu malu, bersamaku.