seorang wanita cantik yang lama saya kenal,
sudah lama saya tidak melihatnya sedekat ini,
dia memang tertawa, mungkin dia mencoba tertawa, mungkin dia berusaha untuk mencoba tertawa
biarlah dia yang tau dan dia yang merasakan.

saya melihatnya dalam tiap tarikan nafas, tapi dia mungkin tidak sadar.
terlalu banyak manusia di ruangan ini, manusia ini membuyarkan indra sensitif nya yang berguna untuk mendeteksi saya ada di belakangnya, tepat di belakangnya.

aneh?? tatapannya kosong, dia memang terseyum, dia memang memandang tapi tatapannya kosong. semua titik dia tatap kecuali sebuah titik dimana ada sepasang mata yang memandangnya.
sepasang mata yang dia tau sudah ada disana semenjak pertengahan acara. mataku.

matanya berusaha tidak beradu dengan mataku. saya memandangnya dari kakinya, kaki yang selalu membuat saya tunduk. tunduk untuk memandang kakinya. sampai titik puncak rambutnya.

birlah dia hidup dengan tatapan kosongnya, biarlah dia dengan orang yang dia sayang, biarlah dia tidak menerima tatapan saya. biaralah lepaskan semua rasa rindu yang lama saya simpan dalam kotak korek api tiga durian.

kalo kalian berfikir apa saya tidak mencoba mencarinya, itu benar. saya tau dia takut pada anjing/monyet penjaga "l" nya. saya tidak mau dia dihinggapi masalah. lagian dia selalu menghilang. dalam gelapnya gang itu.

terimakasih saya sudah bisa memandangmu walau hanya 5 menit.